Materi Lengkap tentang Paradigma Liberalis


A. Liberalis Sosiologis 

Menurut paham Liberalis International Relations atau Hubungan Internasional tidak hanya membahas tentang hubungan antar negara, namun juga membahas tentang hubungan transnasional antar masyarakat, kelompok, dan organisasi. Dengan paham ini hubungan antar rakyat dinilai lebih mendukung terhadap perdamaian dunia.
"Makin kecil keterlibatan pemerintah, maka makin besar hubungan antar bangsa dapat terjalin." Richard Cobden

Teori tersebut makin kuat setelah seorang ilmuwan bernama Karl Deutsch mengatakan pendapatnya yang berupa:
  1. Hubungan transnasional yang tinggi antar masyarakat menyebabkan kemudahan dalam tercapainya hubungan damai antar masyarakat tersebut.
  2. International Relations disini juga berupaya untuk mengukur tingkat komunikasi dan transaksi antar masyarakat.
  3. Terciptanya keadaan security community dimana sebuah/beberapa kelompok manusia telah sadar akan pentingnya perdamaian dunia.

Jadi, International relations bagi Liberalis Sosiologis adalah sebagai:

  1. Sebagai studi hubungan antar individu, kelompok, maupun organisasi. Tak hanya studi mengenai hubungan antar pemerintah nasional saja.
  2. Interdependensi antar masyarakat lebih kooperatif daripada hubungan antar negara karena hubungan antar negara lebih eksklusif.
  3. Sebagai perantara untuk mencapai dunia yang lebih damai dikarenakan terbentuknya jaringan internasional.

B. Liberalis Interdependensi

Ciri-ciri dari liberalis interdependensi antara lain sebagai berikut:
  1. Interdependensi antara rakyat dengan pemerintah dipengaruhi oleh apa yang sedang terjadi, bagaimana hal itu terjadi, terutama di negara lain.
  2. Tingkat modernisasi meningkatkan derajat interdependensi antar negara.
  3. Pembangunan ekonomi dan perdagangan luar negeri merupakan cara mudah untuk meraih kesejahteraan bagi negara industri.
  4. Liberalisme interdependensi menekankan pada hubungan ekonomi antara rakyat dan pemerintah.

Richard Roscrane mengemukakan bahwa pasca perang dingin, pilihan menjadi negara dagang makin disukai oleh negara besar daripada dengan cara militer dikarenakan dinilai merugikan baik dari segi perekonomian maupun akibat yang ditimbulkan jika terjadi peperangan.

Oleh karena itu, akses informasi dan modal finansial adalah hal yang penting untuk mencapai keberhasilan suatu negara.

Seorang ahli sejarah dan politik bernama David Military juga mengemukakan pendapatnya terkait beberapa hal tentang Liberalis Interdependensi diantaranya:
  1. Interdependensi antar negara yang besar dapat mewujudkan perdamaian.
  2. Kerjasama lebih baik diatur oleh seorang ahli teknik karena mereka akan memberikan solusi fungsional daripada seseorang yang ahli politik.
  3. Kerjasama ekonomi dan teknik akan lebih menguntungkan.

C. Liberalisme Institusional

Ciri-ciri dari Liberalisme Institusional adalah sebagai berikut:

  1. Mendasar pada efek manfaat lembaga internasional.
  2. Organisasi Internasional akan membuka kerjasama antar negara lebih mudah unuk dilakukan, meskipun cara ini masih dinilai sulit untuk memaksa negara besar.
  3. Integrasi institusional bisa hanya dengan 1 bidang maupun lebih banyak. Untuk mengukur institusional tersebut terdapat beberapa cara antara lain dengan Kebersamaan, Kekhususan, dan Otonom.

D. Liberalisme Republikan

Menurut Emmanuel Kant demokrasi liberal cenderung lebih damai dan patuh pada hukum dan menghidari peperangan. Menurutnya demokrasi liberal juga akan mendorong terciptanya the spirit of the commerse.

Sementara itu seorang ilmuwan politik yang bernama Michael Doyle juga mengemukakan beberapa hal menyangkut negara demokrasi yang diantaranya sebagai berikut :

  1. Negara demokrasi itu lebih menekankan pada budaya politik domestik berdasar penyelesaian konflik secara damai.
  2. Negara demokrasi lebih memegang nilai norma bersama yang mengarah pada persatuan yang damai.

Dava

Hanya seorang manusia biasa yang hobi nonton film dan main game

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form