Unsur Kebudayaan Pulau Jawa

A. JAWA TENGAH


1. Bahasa

Terdapat sejumlah dialek Bahasa Jawa; namun secara umum terdiri dari dua, yakni kulonan dan timuran. 

Kulonan dituturkan di bagian barat Jawa Tengah, terdiri atas Dialek Banyumasan dan Dialek Tegal; dialek ini memiliki pengucapan yang cukup berbeda dengan Bahasa Jawa Standar. 

Timuran dituturkan di bagian timur Jawa Tengah, di antaranya terdiri atas Dialek Mataram (Solo-Jogja), Dialek Semarang, dan Dialek Pati. Di antara perbatasan kedua dialek tersebut, dituturkan Bahasa Jawa dengan campuran kedua dialek; daerah tersebut di antaranya adalah Pekalongan dan Kedu.

Di wilayah-wilayah berpopulasi Sunda, yaitu di kabupaten Brebes bagian selatan, dan kabupaten Cilacap utara sekitar kecamatan Dayeuhluhur, orang Sunda masih menggunakan bahasa Sunda dalam kehidupan sehari-harinya.

Berbagai macam dialek Bahasa Jawa yang terdapat di Jawa Tengah:
  • Dialek Pekalongan (Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang)
  • Dialek Kedu (Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, Kota Magelang dan sebagian Kabupaten Kebumen)
  • Dialek Bagelen (Kabupaten Purworejo dan sebagian Kabupaten Kebumen)
  • Dialek Semarangan (Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak)
  • Dialek Muria/Pantura Timur (Kabupaten Jepara, Kabupaten Rembang, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati)
  • Dialek Blora (Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora.
  • Dialek Surakarta (Kota Surakarta, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sragen, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar)
  • Dialek Banyumasan (Kabupaten Banyumas, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Cilacap)
  • Dialek Tegal (Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pemalang.

2. Sistem Teknologi

Pakaian Adat
Pakaian resmi adat Provinsi Jawa Tengah adalah Jawi Jangkep dan Kebaya. Jawi jangkep merupakan pakaian pria yang terdiri dari beberapa kelengkapan dan biasanya dipakai untuk keperluan adat. 

Jawi jangkep sendiri terdiri dari atasan yang berupa baju beskap dengan motif bunga, bawahan yang berupa kain jarik yang dililitkan dibagian pinggang, destar berupa blangkon, dan aksesoris lainnya yang berupa keris dan cemila (alas kaki).

Senjata Tradisional
  •  Plintheng
Adalah senjata tradisional Jawa Tengah yang kerap digunakan sebagai sarana hiburan anak-anak di masa silam. Dalam bahasa Indonesia senjata ini bernama ketapel. Ia terbuat dari kayu cagak, 2 buah karet, dan selembar kulit hewan. Batu atau kerikil digunakan untuk peluru, sementara karet ditarik untuk menciptakan gaya pegas yang kuat. Senjata Tradisional Jawa Tengah – Plintheng

  • Tombak
Bila kita melihat film-film kolosal Jawa, kita akan melihat para prajurit kerajaan yang menggunakan tombak dan perisai untuk menjaga diri. Tombak memang banyak digunakan di masa silam, sekalipun kini sudah tidak lagi. Salah satu tombak yang cukup terkenal dan kerap dikeramatkan adalah Tombak Kyai Pleret

Rumah Adat
Rumah Joglo dibangun dengan desain arsitektur yang cukup unik. Salah satu keunikan tersebut terletak pada desain rangka atapnya yang memiliki bubungan cukup tinggi. Desain atap yang demikian dihasilkan dari pola tiang-tiang yang menyangga rumah. 

Utamanya pada bagian tengah rumah, terdapat 4 tiang berukuran lebih tinggi yang menyangga beban atap. Keempat tiang yang kerap disebut “soko guru” ini menyangga dan menjadi tempat pertemuan rangka atap yang menopang beban atap.

3. Sistem Mata Pencaharian Penduduk

Pertanian
Pertanian merupakan usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan. Indonesia yang merupakan negara agraris mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utamanya.

Sistem bercocok tanam (pertanian) muncul melalui suatu proses, sebagai bukti dapat dilihat dari kesederhanaan bentuk alat-alat yang digunakan, cara menanam dan jenis tanaman yang ditanam. 

Hal ini dilakukan secara turun menurun untuk masyarakat yang hidup dari pertanian tersebut. Pertanian sendiri sudah dikenal kurang lebih 10.000 tahun yang lalu.

Nelayan
Negara kita kaya akan potensi perikanan. Selain memiliki laut yang luas dan garis pantai yang panjang, Indonesia juga memiliki sumber air darat yang melimpah. 

Semua potensi tersebut dapat digunakan untuk mendukung sektor perikanan. Sehingga dalam hal ini, mayoritas masyarakat di Indonesia termasuk masyarakat di Jawa Tengah banyak yang bekerja sebagai nelayan.

Kehidupan nelayan merupakan kehidupan keras dan berat, kepada laut hidupnya digantungkan. Nelayan identik dengan laut, mereka melaut pada sore hari bersamaan angin darat dan pulang di pagi hari bersamaan angin laut. 

Nelayan harus menguasai ilmu perbintangan, iklim, cuaca, arah angin, dan kondisi perairan sebelum melaut.

Pembuat gerabah
Gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar untuk dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupan manusia. Gerabah telah diperkirakan telah ada sejak masa pra sejarah, tepatnya setelah manusia hidup menetap dan mulai bercocok tanam.

4. Organisasi Sosial

Tata krama yang akan kita bahas adalah tata krama Jawa. Dalam tata krama Jawa, ada etika dan sopan santun yang harus dipenuhi. Ini tidak terlepas dari sifat halus dan kasar.

Tata krama jawa mengatur semua hubungan mencakup antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan lingkungan dan manusia dengan manusia yang lainnya.

Etika yang ada antara manusia dan manusia dibedakan dalam tata krama Jawa. Antara orang muda kepada orang tua memiliki etika tersendiri, berbeda dengan etika yang ada antar orang yang sebaya atau antara orang yang lebih tua ke orang yang lebih muda. 

Dengan pengelompokan ini membuat manusia Jawa diharuskan berbicara dan berperilaku dengan melihat posisi, peran serta kedudukan dirinya di hadapan orang lain.

Tata krama ini tidak hanya tampak pada tiga jenis bahasa yang digunakan yakni Krama Alus, Krama Madya dan Ngoko. Tata krama ini juga diwujudkan dalam gerakan dan bahasa tubuh merupakan isyarat yang dipahami secara universal. 

Dengan melihat dari kejauhan saja kita bisa tahu posisi seseorang terhadap orang lainnya dari gesture atau gerak badannya cara berbicaranya. Tata krama yang menonjol dalam keluarga Jawa adalah adanya perbedaan dalam percakapan sehari-hari dengan keragaman bahasa yang digunakan.

5.  Sistem Pengetahuan

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian ( galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

Obat bahan alam yang ada di Indonesia saat dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka.

6. Religi

Sebagian besar para masyarakat menganut agama islam.

7. Kesenian

Tari Serimpi
Tari Serimpi merupakan tari l jawa klasik yang berasal dari Surakarta. Pada awalnya, tari Serimpi dibawa oleh Kesultanan Mataram yang selanjutnya dilestarikan oleh empat istana pewarisnya yakni di Jawa Tengah dan Yogyakarta. 

Tari Serimpi ini memiliki gerakan yang lemah gemulai karena tari Serimpi mencerminkan makna kesopanan, kelemah lembutan, dan kehalusan budi yang terlihat dari gestur gerakannya serta diiringi oleh merdunya suara gamelan.


JAWA TIMUR


1. Bahasa

Dialek bahasa timuran dikenal dengan Dialek bahasa Jawa Timuran, yang dianggap bukan Bahasa baku. Ciri khasnya adalah egaliter, blak-blakan, dan seringkali mengabaikan tingkatan bahasa layaknya bahasa baku, sehingga bahasa ini terkesan kasar. Dialek Surabaya dikenal dengan Boso Suroboyoan.

2. Sistem Teknologi

  • Senjata Tradisional
Menurut sumber dari buku babad disebutkan bahwa pada zaman dahulu sudah ada beberapa orang empu di Pulau Jawa dan Madura. Dan ada beberapa senjata yang digunakan pada masa itu, diantaranya :
  1. Clurit
  2. Bionet
  3. Keris
  4. Caluk
  5. Buding 
  6. Kudi

  • Pakaian Adat
Hampir sama dengan pakaian di Jawa Tengah. Hanya berbeda coraknya, kalau di jawa tengah banyak melambangkan nila- nilai kesopanan dan tata krama. Sedang di jawa timur lebih menonjolkan nilai-nilai ketegasan, namun tetap sederhana dan menjunjung tinggi etika.

3. Sistem Mata Pencaharian

  • Pertanian
  • Peternakan
  • Nelayan

4. Sistem Pengetahuan

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian ( galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

Obat bahan alam yang ada di Indonesia saat dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka.

5. Religi

  • Islam                   (96.28%)
  • Protestan            (1.91%)
  • Katolik                 (1.42%)
  • Hindu                  (0.20%)
  • Buddha               (0.18%)
  • Lainnya               (0.01%)

6. Kesenian

Berikut kesenian yang ada di Jawa timur:
  • Ludruk
  • Wayang wong
  • Reog ponorogo


JAWA BARAT


1. Bahasa

Di sunda terdapat tingkatan bahasa diantaranya:
  • Bahasa sunda lemes (halus).
  • Bahasa sunda sedang.
  • Bahasa sunda kasar.
Di Serang dan Cilegon lebih lazim menggunakan bahasa Banyumasan (tingkatan kasar) digunakkan oleh teknik pendatang dari suku Jawa.

2. Sistem Teknologi

Dalam masyarakat Sunda memiliki terdapat senjata tradisonal Kujang. Benda ini disimpan sebagai pusaka yang digunakkan untuk melindungi rumah dari bahaya dengan meletakkan atas di atas tempat tidur, mempunyai kekuatan tertentu yang berasal dari dewa (Hyang), dipakai sebagai salah satu estetika dalam beberapa organisasi pemerintahan.

3. Sistem Mata Pencaharian

Mata pencaharian masyarakat sunda adalah:
  • Bidang oerkebunan.
  • Bidang pertanian.
  • Bidang perikanan.
  • Pedagang, pengrajin, peternak.

4. Organisasi Sosial

Sistem kekerabatan yang digunakka adalah sistem kekerabatan parental atau bilateral, yaitu mengikuti garis keturunan kedua belah pihak orang tua yaitu bapak dan ibu.

Dalam masyrakat sunda pada saat orang menikah tidak ada keharusan menikah dengan keturunan tertentu asal tidak melanggar ketentuan agama.

5. Sistem Pengetahuan

Pemerintah memberikan pelayanan yang baik dibidang pendidikan karena setiap warga mempunyai hak untuk memenuhi pelayanan pemerintah. 

Pembangunan pendidikan merupakan salah satu bagian yang sangat vital dan fundamental untuk mendukung upaya-upaya pembangunan di Jawa Barat.

6. Religi

Sebagian besar masyarakat suku sunda menganut Agama Islam, namun ada pula yang beragama Kristen, Hindhu, atau Budha, dll. 

Mereka itu tergolong pemeluk agama yang taat karena bagi mereka kewajiban beribadah adalah prioritas utama.

7. Kesenian

Masyarakat Sunda gemar akan seni yaitu diantaranya:
  • Seni tari
  • Seni suara dan musik
  • Lagu daerah
  • Wayang golek
  • Senjata tradisional


DKI (JAKARTA)


1. Bahasa

Bahasa Betawi merupakan bahasa sehari-hari suku asli ibu kota negara Indonesia yaitu Bahasa Indonesia. Bahasa ini merupakan salah satu anak bahasa melayu, banyak istilah melayu malaysia yang digunakkan dalam Bahasa Betawi, seperti kata “niari” untuk hari ini.

Ciri khas Bahasa Betawi adalah mengubah akhiran “a” menjadi “E” sebagai 
contoh : Siape, Dimane, Ade ape, Kenape. 

2. Sistem Teknologi

Teknologi kuno suku Betawi didatangkan dari negara asing, seperti senjata api, kapal laut, kompas, teropong, peralatan pabrik, dan bercocok tanam, dan lain sebagainya. 

Masyarakat Betawi banyak mengadaptasi perkembangan peralatan teknologi yang dibuat di Jepang. Sayang untuk dikatakan, tetapi masyarakat Betawi merupakan konsumen yang memiliki sifat ‘konsumtif’ yang secara langsung mempengaruhi negara kita. 

Senjata masyarakat Betawi adalah ‘golok’.

Pakaian adat Betawi menurut pada penggunaanya, pakaian adat Betawi ada 3 macam, yaitu pakaian keseharian, pakaian resmi, dan baju pengantin. Setiap baju meimiliki fungsi tersendiri.

3. Sistem Mata Pencaharian Hidup

Mata pencaharian orang Betawi bisa dibedakan, antara lain sebagai berikut:
Mereka yang berada ditengah kota menunjukkan mata pencaharian yang bervariasi, misalnya pedagang, pegawai pemerintah, pegawai swasta, buruh, dan tukang sesperti pembuat meubel.

Mereka yang berada didaerah pinggiran hidup sebagai petani sawah, buah buahan, pedagang kecil, memelihara ikan, dan sekarang diantara mereka banyak yang menjadi buruh pabrik, guru, dan lain lain.

4. Organisasi Sosial

Suku Betawi adalah sukubangsa di Indonesia yang penduduk umunya bertempat tinggal di Jakarta. Masakan khas Betawi antara lain gabus pucung, laksa betawi, sayur babanci, sayur godog, soto betawi, yam sampyok, kerak telor , dan lain lain.

Adat istiadat Betawi antara lain sunatan, pesta pernikahan, akekah.

5. Sistem Pengetahuan

Pengetahuan yang dimiliki semua suku bangsa di dunia, mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, ndan berpikir menurut logika, atau percobaan – percobaan yang bersifat empiris.

Sistem pengetahuan tersebut meliputi:
  • Pengetahuan tentang alam
  • Pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan
  • Pengetahuan tentang tubuh manusia
  • Pengetahuan tentang ruang dan waktu

6. Religi

Sebagian besar  orang betawi menganut agama Islam, tetapi yang menganut agama Kristen Protestan dan Khatolik  juga adanamun hanya sedikit sekali.

Menurut H. Mahdub Djunaidi kebudayaan Betawi sebagai suatu subkultur hampir tidak bisa dipisahkan dengan agama Islam. Agama Islam sangat mengakar dalam kebudayaan Betawi terlihat dalam berbagai kegiatan masyarakat betawi dalam menjalani kehidupan.

7. Kesenian

Suku betawi memliki banyak kesenian diantaranya:
  • Tari Betawi
  • Musik Betawi
  • Ondel – ondel
  • Cerita Rakyat

Dava

Hanya seorang manusia biasa yang hobi nonton film dan main game

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form