1. Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan bercorak Hindu pertama di Indonesia. Kerajaan ini terletak di hulu Sungai Mahakam, Kutai, Kalimantan Timur. Sumber sejarah Kerajaan Kutai berupa tujuh prasasti Yupa yang berbahasa Sanskerta.
Berdasarkan prasasti tersebut, raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Kutai antara lain Kudungga, Asmawarman, dan Mulawarman. Kerajaan Kutai berada pada puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Mulawarman. Raja Mulawarman dicatat dalam prasasti Yupa karena ia pernah memberikan hadiah 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.
Berdasarkan prasasti tersebut, raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Kutai antara lain Kudungga, Asmawarman, dan Mulawarman. Kerajaan Kutai berada pada puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Mulawarman. Raja Mulawarman dicatat dalam prasasti Yupa karena ia pernah memberikan hadiah 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.
2. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa yang terletak di Bogor, Jawa Barat. Berita dari Tiongkok zaman Dinasti Tang pernah menyebutkan bahwa seorang pendeta bernama Fa Hien pernah terdampar di pantai utara Pulau Jawa (414 M) dan menceritakan kehidupan beragama kepada masyarakat To-Lo-Mo (Taruma) yang berada di sekitar wilayah tersebut. Kerajaan Tarumanegara berada di puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Purnawarman.
Prasasti yang menerangkan keberadaan kerajaan Tarumanegara antara lain:
a. Prasasti Ciaruteun
Prasasti ini berisi tentang gambar telapak kaki Raja Purnawarman sebagai lambang kekuasaan dan kebesaran seorang Raja.
b. Prasasti Kebon Kopi
Prasasti ini berisi ukiran telapak kaki hewan tunggangan Raja Purnawarman.
c. Prasasti Jambu
Prasasti ini berisi nama Raja yang memerintah di Taruma.
d. Prasasti Muara Cianten
Isi dari prasasti ini belum diketahui.
e. Prasasti Tugu
Prasasti ini menceritakan bahwa Kerajaan Tarumanegara mempunyai mata pencaharian di Pertanian dan peternakan. Hal ini terbukti dari isi Prasasti Tugu yang menceritakan tentang pembuatan saluran Gomati sepanjang 6122 tombak (12 km).
f. Prasasti Pasir Awi
Berisi gambaran telapak kaki yang menghadap kearah utara dan timur.
g. Prasasti Cidanghiang (Prasasti Munjul).
Prasasti ini berisi tentang pujian kepada Raja Purnawarman.
3. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim yang menguasai perdagangan dan pelayaran di Semenanjung Malaya, Selat Malaka,dan Selat Sunda. Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa.
Faktor-Faktor pendorong kemajuan Kerajaan Sriwijaya:
- Letak yang strategis. Kerajaan Sriwijaya terletak di tepi jalur perdagangan nasional dan internasional.
- Kemajuan di sektor pelayaran dan perdagangan dikarenakan pusat kerajaan yang terdapat di pantai dan muara sungai besar.
Prasasti sebagai sumber sejarah di Kerajaan Sriwijaya antara lain :
- Prasasti Kedukan Bukit.
- Prasasti Telaga Batu
- Prasasti Talang Tuo
- Prsasti Kota Kapur
- Prasasti Karang Berahi
- Prasasti Ligor
Sumber sejarah lain tentang Kerajaan Sriwijaya antara lain:
- Berita-berita dari Arab, India, dan Tiongkok.
- Bangunan Candi di Muara Takus,Candi Gedong, dan Candi Kota Mahligai Kedaton.
4. Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno berada di wilayah Jawa Tengah. Dulunya Kerajaan Mataram kuno ini diperintah oleh 2 dinasti, yaitu Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu dan Dinasti Syailendra yang beragama Buddha. Raja pertama di kerajaan ini adalah Raden Sanjaya, pendiri sekaligus penguasa pertama di kerajaan Mataram Kuno.
Sumber Sejarah kerajaan Mataram Kuno:
a. Prasasti Canggal (732 M)
Prasasti ini berisi tentang pendirian Lingga yang merupakan lambang Dewa Syiwa.
b. Prasasti Kedu/Mantyasih (907 M)
Prasasti ini berisi tentang sisilah raja-raja Mataram dari Dinasti Sanjaya.
c. Kitab Carita Parahyangan
Kitab ini berisi tentang raja-raja Dinasti Sanjaya.
Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno pada era Dinasti Sanjaya antara lain Candi Prambanan, Candi Dieng, Candi Sambisari, Candi Ratu Boko, dan Candi Gedong Songo.
Sementara itu peninggalan pada era Dinasti Syailendra antara lain Candi Borobudur, Candi Pawon, Candi Mendhut, Candi Kalasan, candi sewu, dan Candi Plaosan.
Sementara itu peninggalan pada era Dinasti Syailendra antara lain Candi Borobudur, Candi Pawon, Candi Mendhut, Candi Kalasan, candi sewu, dan Candi Plaosan.
5. Kerajaan Medang Kamulan
Kerajaan ini didirikan oleh Mpu Sindok yang merupakan keturunan Raja Mataram Kuno. Pusat Kerajaan Medang Kamulan pernah dipindahkan oleh Mpu Sindok dari Jawa Tengah ke Jawa Timur dengan alasan sebagai berikut:
- Sering terjadi bencana alam, wabah penyakit, dan adanya ancaman dari keturunan Syailendra yang berkuasa di Sriwijaya.
- Wlayah Jawa Timur dianggap lebih menguntungkan dari segi perdagangan karena lebih dekat dengan jalur perdagangan rempah-rempah.
- Para petani berbondong-bondong pindah ke Jawa Timur karena terbebani dalam pembuatan Candi.
Kerajaan Medang Kamulan mengalami puncak kejayaan di masa pemerintahan Raja Airlangga.
Peninggalan Kerajaan Medang Kamulan antara lain Candi Lor, Pertapaan Pucangan, Kitab Hukum Siwasana, Kitab Arjuna Wiwaha karangan Mpu Kanwa.
6. Kerajaan Kediri
Kerajaan kediri mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Jayabaya. Raja Jayabaya ini terkenal dengan ramalannya yang sering kita kenal dengan Jangka Jayabaya. Isi ramalannya bisa kalian search di wikipedia.
Peninggalan Kerajaan Kediri antara lain Kitab Baratayudha yang dikarang oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh, Kitab Kakawin Hariwangsa dan Gatotkacasraya yang juga dikarang oleh Mpu Panuluh.
Kerajaan Kediri mengalami kemunduran pada masa Raja Kertajaya dengan dikalahkannya Raja Kertajaya oleh Ken Arok.
7. Kerajaan Singasari
Kerajaan ini terletak di daerah Malang, Jawa Timur dan didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 M. Ken Arok kemudian menjadi pendiri sekaligus sebagai Raja pertama di Kerajaan Singasari.
Kerajaan Singasari berada di puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Kertanegara. Pada masa kejayaannya, wilayah kekuasaan Kerajaan Singasari meliputi seluruh Pulau Jawa, Bali, Kalimantan Barat hingga Maluku. Kerajaan ini mulai mengalami kemunduran karena adanya serangan dari kediri yang dipimpin oleh Jayakatwang.
Kerajaan Singasari berada di puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Kertanegara. Pada masa kejayaannya, wilayah kekuasaan Kerajaan Singasari meliputi seluruh Pulau Jawa, Bali, Kalimantan Barat hingga Maluku. Kerajaan ini mulai mengalami kemunduran karena adanya serangan dari kediri yang dipimpin oleh Jayakatwang.
Peninggalan Kerajaaa Singasari antara lain Candi Singasari, Candi Kidal Candi Jago.
8. Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya yang sekaligus menjadi raja pertama di Kerajaan tersebut dengan gelar Kertarajasa Jayawardana. Kemudian Raden Wijaya digantikan oleh Jayanegara. Pada pemerintahan Jayanegara terjadi beberapa pemberontakan diantaranya pemberontakan Ronggolawe, Pemberontakan Sora, Pemberontakan Nambi, dan pemberontakan Kuti.
Dalam kerajaan Majapahit ini terdapat patih yang sangat terkenal dengan sumpahnya untuk menyatukan Nusantara. Patih tersebut bernama Patih Gajah Mada dan sumpahnya itu dikenal dengan nama Sumpah Palapa. Kerajaan Majapahit pun sampai di puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan patih Gajah Mada itu. Pada masa kejayaannya, wilayah Kerajaan Majapahit mencapai Tumasik (Singapura) dan semenanjung Malaka.
Kerajaan Majapahit mulai mengalami kemuduran dikarenakan faktor-faktor berikut:
- Tidak ada lagi tokoh-tokoh kuat di pemerintahan yang dapat mempertahankan kesatuan wilayah kerajaan setelah Patih Gajah Mada wafat.
- Adanya perang saudara yang dikenal dengan nama perang Paregreg.
- Banyak daerah kekuasaan yang mulai melepaskan diri dari kerajaan Majapahit.
- Berkembangnya agama dan kebudayaan Islam.
Peninggalan Kerajaan Majapahit antara lain Candi Panataran, Candui Sawentar, Candi Sumberjati, Candi Tegalwangi, Candi Surawana, Candi Tikus.
Kitab peninggalan Kerajaan Majapahit diantaranya Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular, Kitab Arjuna Wiwaha karangan Mpu Kanwa, dan Kitab Pararaton.
9. Kerajaan Singhamandawa
Kerajaan ini terletak di daerah Tapaksiring di Pulau Bali. Raja yang memerintah di Kerajaan ini bernama Sri Ugrasena. Kerajaan ini dikalahkan oleh Kerajaan Majapahit lalu semenjak itu kerajaan ini dikuasai oleh keluarga raja dari Jawa.
Tags
Sejarah