Materi Lengkap tentang Teks Editorial

Kalian pasti pernah membaca teks yang berisi argumen dan pendapat seseorang, teks seperti itulah yang dinamakan dengan teks editorial. 

Teks editorial merupakan salah satu teks yang digunakan sebagai wadah untuk mengemukakan pendapat. Teks editorial ini sering dijumpai pada koran atau majalah. 

Dikarenakan isi dari teks editorial ini merupakan kumpulan gagasan maupun pendapat, maka kalian terlebih dahulu harus mengerti cara mengemukakan pendapat dalam sebuah teks. Dalam mengemukakan pendapat harus dilengkapi dengan fakta penunjang dan alasan logis agar opini yang dibangun bisa diterima oleh masyarakat.

Adapun tujuan dari dibuatnya teks editorial ini yaitu adalah mengajak pembaca untuk ikut berpikir dalam isu atau topik yang sedang hangat terjadi di kehidupan sekitar dan memberikan pandangan kepada pembaca terhadap isu yang berkembang.


Ciri-Ciri Teks Editorial

  1. Tema tulisan selalu hangat, aktual, dan logis.
  2. Bersifat sistematis dan logis
  3. Bersifat argumentatif
  4. Menarik untuk dibaca karena penggunaan kalimatnya yang singkat, padat dan jelas.


Struktur Teks Editorial

Struktur teks merupakan gambaran cara teks itu dibangun. Teks editorial itu sendiri memiliki 3 struktur yang diantaranya sebagai berikut:

1. Pernyataan pendapat
Tahapan ini berisi tentang topik sebuah permasalahan yang akan dibahas. Tahap pernyataan pendapat biasanya terdapat dalam awal paragraf.

2. Argumentasi
Argumentasi merupakan pendukung yang menguatkan opini yang telah dikemukakan dalam pernyataan pendapat. Pendukung berupa fakta-fakta tentang topik yang diangkat sehingga memberi nilai objektivitas pada tulisan daripada sekedar opini belaka. 

Pada bagian ini penulis berusaha meyakinkan pembaca bahwa apa yang dikemukakannya itu benar.

3. Pernyataan Ulang Pendapat (Reorientasi)
Reorientasi merupakan bagian akhir teks opini yang berisi penegasan kembali pendapat yang telah dikemukakan agar pembaca atau pendengar semakin yakin dengan pandangan penulis.

Kaidah Kebahasaan Teks Editorial

1.Terdapat kalimat utama dalam setiap paragraf
Dalam teks editorial setiap paragrafnya pasti terdapat kalimat utama yang akan mewakili gagasan utama.

2.Menggunakan adverbial frekuentatif
Adverbial frekuentatif adalah kata keterangan yang menunjukkan intensitas kegiatan. Contoh adverbial frekuentatif yaitu: sering, kadang-kadang, kerap, jarang, dll.

3.Menggunakan konjungsi temporal
Konjungsi temporal digunakan agar teks editorial bersifat sistematis. Contoh dari konjungsi temporal yaitu: lalu, kemudian, berikutnya, dll.

4.Menggunakan konjungsi untuk memperkuat argumentasi
Konjungsi yang digunakan untuk memperkuat argumentasi antara lain: bahkan, juga, selain itu, lagi pula, dan justru.

5.Menggunakan konjungsi yang menyatakan harapan
Konjungsi ini diikuti dengan 2 bagian kalimat. Agar lebih jelasnya simak contoh berikut:

"Pemerintah mencari strategi-strategi jitu untuk mengatasi masalah ekonomi agar Indonesia tidak semakin parah."

Dalam kalimat tersebut dapat dijelaskan bahwa pemerintah memiliki harapan untuk mengatasi masalah ekonomi indonesia. Konjungsi yang digunakan pun adalah "untuk" dan "agar".

6.Menggunakan kata kerja material
Kata kerja material adalah kata kerja yang menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa, seperti berlari, atau mencuci. Semua yang berhubungan dengan kegiatan manusia dapat digunakan sebagai kata kerja material.

7.Menggunakan kata kerja relasional
Kata kerja relasional adalah kata kerja yang mengandung pengertian A dan B (relasional identifikatif). Kata kerja ini biasanya digunakan untuk menjabarkan sebuah definisi.

Selain itu, terdapat juga kata kerja relasional yang digunakan untuk menyatakan kepemilikan. Kata kerja relasional ini dinamakan dengan kata kerja relasional atributif. Contoh: Andi memiliki 4 buah apel.

8.Menggunakan kata kerja mental 
Kata kerja mental adalah kata kerja yang terdiri atas kata kerja yang menerangkan persepsi, afeksi, dan kognisi.

Kata kerja persepsi adalah kata kerja yang berkaitan dengan panca indra. Contoh: mendengar, melihat, meraba.

Sedangkan itu kata kerja afeksi adalah kata kerja yang berkaitan dengan perasaan psikologis seseorang, seperti marah, sedih, khawatir, dan senang.

Yang terakhir adalah kata kerja kognisi yang diartikan sebagai kata kerja yang berkaitan dengan proses memahami sesuatu, seperti berpikir, mengerti, dan memahami.

9.Menggunakan modalitas
Modalitas berfungsi untuk menyatakan sikap dalam berkomunikasi membentuk kalimat yang mengarah pada saran atau anjuran dari opini dan solusi alternatif sesuai sudut pandang penulis.

Adapun bentuk-bentuk modalitas diantaranya sebagai berikut:
  • Menyatakan kepastian: memang, niscaya, pasti, sungguh, tentu, tidak, bukan.
  • Menyatakan pegakuan: ya, benar, betul, sebenarnya, malahan.
  • Menyatakan kesangsian: agaknya, barangkali, entah, mungkin, rasanya, supaya.
  • Menyatakan keinginan: semoga, mudah-mudahan.
  • Menyatakan ajakan: mari, hendaknya.
  • Menyatakan larangan: jangan.


Dava

Hanya seorang manusia biasa yang hobi nonton film dan main game

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form