REVOLUSI PRANCIS
Revolusi Prancis adalah pergerakan revolusi yang dilakukan oleh rakyat jelata Prancis bersama dengan beberapa kaum bangsawan dan kaum pendeta melawan ketidakadilan atas hak rakyat dan sistem pemerintahan absolut oleh Raja Louis XIV.
A. LATAR BELAKANG
1. Sebab Umum
a) Ketidakadilan dalam bidang politik dan ekonomi
Masyarakat Prancis dibagi atas 3 golongan, yaitu Golongan I terdiri atas kaum bangsawan dan kaum raja dimana mereka bebas pajak bahkan berhak untuk memungut pajak.
Golongan II terdiri atas kaum agama ( pendeta atau cendekia ) dimana golongan ini dibebaskan dari pajak dan mendapatkan uang gaji dari hasil pajak.
Golongan III yang terdiri atas rakyat biasa yang menjadi objek pajak. Golongan III ini selalu tertindas atas penetapan pajak yang tinggi kepada mereka dan ketidakadilan hak diantara Golongan lainnya.
Golongan II terdiri atas kaum agama ( pendeta atau cendekia ) dimana golongan ini dibebaskan dari pajak dan mendapatkan uang gaji dari hasil pajak.
Golongan III yang terdiri atas rakyat biasa yang menjadi objek pajak. Golongan III ini selalu tertindas atas penetapan pajak yang tinggi kepada mereka dan ketidakadilan hak diantara Golongan lainnya.
b) Kekuasaan Raja yang Absolut
Sistem pemerintahan yang dipimpin langsung oleh Raja Louis XIV bersifat monarki absolut, dimana raja dianggap selalu benar. Pada masa pemerintahan ini, Raja Louis XIV membangun Penjara Bastille dimana penjara ini diperuntukkan bagi siapa saja yang berani menentang keinginan raja.
Penahan juga dilakukan terhadap orang-orang yang tidak disenangi raja. Mereka ditahan dengan surat penahanan tanpa sebab ( lettre du cas ). Absolutisme Raja Louis XIV ini tidak terkendali sebab kekuasaan raja tidak dibatasi oleh undang-undang.
Penahan juga dilakukan terhadap orang-orang yang tidak disenangi raja. Mereka ditahan dengan surat penahanan tanpa sebab ( lettre du cas ). Absolutisme Raja Louis XIV ini tidak terkendali sebab kekuasaan raja tidak dibatasi oleh undang-undang.
c) Lahirnya Paham Nasionalisme
Menjelang Revolusi Prancis, paham-paham baru yang bersifat nasionalisme bermunculan dan munculnya paham nasionalisme ini menimbulkan keinginan Rakyat Prancis untuk mencapai kebebasan dan keluar dari tekanan-tekanan yang menyengsarakan Rakyat Prancis.
Paham-paham nasionalisme yang melatari terjadinya Revolusi di Prancis diantaranya sebagai berikut:
Paham-paham nasionalisme yang melatari terjadinya Revolusi di Prancis diantaranya sebagai berikut:
- Ajaran Kedaulatan Rakyat oleh John Locke,
- Ajaran Trias Politica oleh Montesquieu
- Teori Kontak Sosial oleh J.J Rousseau
- Paham Rationalisme dan Aufklarung menuntut orang untuk berpikir rasional (masuk akal)
- Ajaran Voltaire tentang kebebasan
d) Pengaruh terjadinya Revolusi di Amerika
Terjadi Peperangan antara Amerika yang menginginkan kemerdakaan melawan penjajah Inggris menimbulkan pengaruh tersendiri bagi rakyat Prancis. Dimana Amerika memenangkan perang tersebut dan merangkum nilai-nilai perjuangan kemerdekaannya dalam naskah proklamasi Declaration of Independence, yaitu pengakuan atas hak-hak manusia, yang dengan segera menjalar menjadi paham baru di Prancis.
e) Negara Mengalami Krisis Ekonomi
Prancis mengalami kemerosotan ekonomi dan keuangan pada masa pemerintahan Raja Louis XIV. Hal ini disebabkan karena sikap raja dan keluarganya, terutama permaisuri Marie Antoinette yang selalu menghambur-hamburkan uang negara untuk berfoya-foya
2. Sebab Khusus
karena Krisis Ekonomi yang semakin parah, Raja memanggil Etats Generaux ( Dewan Perwakilan Rakyat ) untuk mengatasi krisis ekonomi tersebut. Pada tanggal 5 Mei 1789 Etats Generaux kemudian mengadakan sidang untuk membahas tentang solusi keuangan negara di Versailles.
Prancis yang tengah mengalami kebangkrutan telah memaksa Raja Louis XIV untuk menerapkan pajak yang memberatkan seluruh rakyat Prancis, terutama golongan rakyat biasa. Tiers Etats selaku wakil rakyat jelata menyatakan penolakan mereka terhadap sistem perpajakan baru.
Hal ini kemudian didukung oleh kaum bangsawan (noblesse) dan rohaniwan (clerge). Kelompok gabungan tiers etats, noblesse dan clerge, kemudian membentuk majelis nasional bernama Assemblee Constituante (Dewan Konstituante).
Raja berusaha membubarkan organisasi tersebut, baik dengan jalan perundingan maupun dengan kekerasan. Sikap Raja yang berusaha membubarkan Dewan Konstituante dengan kekerasan membuat rakyat marah dan terjadilah huru-hara.
Prancis yang tengah mengalami kebangkrutan telah memaksa Raja Louis XIV untuk menerapkan pajak yang memberatkan seluruh rakyat Prancis, terutama golongan rakyat biasa. Tiers Etats selaku wakil rakyat jelata menyatakan penolakan mereka terhadap sistem perpajakan baru.
Hal ini kemudian didukung oleh kaum bangsawan (noblesse) dan rohaniwan (clerge). Kelompok gabungan tiers etats, noblesse dan clerge, kemudian membentuk majelis nasional bernama Assemblee Constituante (Dewan Konstituante).
Raja berusaha membubarkan organisasi tersebut, baik dengan jalan perundingan maupun dengan kekerasan. Sikap Raja yang berusaha membubarkan Dewan Konstituante dengan kekerasan membuat rakyat marah dan terjadilah huru-hara.
B. JALANNYA REVOLUSI
Revolusi Prancis meletus dengan adanya penyerbuan ke Penjara Bastille pada tanggal 14 Juli 1789 dimana Penjara Bastille ini merupakan lambang kekuasaan mutlak raja.
Ketika terjadi pemberontakan oleh rakyat, Louis XIV melarikan diri ke luar negeri. Kesempatan ini dipergunakan oleh rakyat untuk membentuk pemerintahan baru agar Revolusi Prancis dapat terjadi. Secara garis besar, berikut beberapa tahapan yang telah ditempuh dalam Revolusi Prancis.
Ketika terjadi pemberontakan oleh rakyat, Louis XIV melarikan diri ke luar negeri. Kesempatan ini dipergunakan oleh rakyat untuk membentuk pemerintahan baru agar Revolusi Prancis dapat terjadi. Secara garis besar, berikut beberapa tahapan yang telah ditempuh dalam Revolusi Prancis.
1.Tahap Konstituante (1789 - 1791)
Dewan Konstituante yang terdiri atas Partai Feullant dan Partai Jacobin berhasil menyusun Undang-Undang Dasar Prancis. Partai Feullant adalah partai yang proraja, sedangkan Partai Jacobin adalah partai yang prorepublik. Partai Jacobin beranggotakan kaum Geronde dan Montague. Partai ini dipimpin oleh tiga sekawan, Robespierre, Marat, Danton.
2.Tahap Legislatif (1791 - 1792)
Karena Keadaan negara yang semakin berbahaya Dewan Konstituante yang berfungsi sebagai lembaga legislatif kemudian membentuk pemerintahan republik pada tanggal 22 september 1792.
3.Tahap Konvensi Nasional (1792 - 1795)
Bentuk pemerintahan Prancis telah berubah dari kerajaan menjadi republik yang diperintah oleh Robespierre. Namun, Robespierre menjalankan pemerintahan yang kejam (Pemerintahan Teror). Akibat kebijakan pemerintah yang kejam, rakyat mulai tidak senang. Oleh karena Gironde, Robespierre ditangkap dan dijatuhi hukuman pancung dengan quillotine. Pada tahap ini juga Raja Louis XIV dan istrinya yang sempat kembali ke Prancis kemudian dijatuhi hukuman pancung dengan quillotine pada tanggal 23 Januari 1793.
4.Tahap Directoire (1795 - 1799)
Setelah berakhirnya pemerintahan masa Robespierre, Kaum Gironde kemudian membentuk pemerintahan Directoire yang dipegang oleh Paul Barros, Moulin, Gohier, Roger, Ducos dan Emmanuel Joseph Seiyes. Directoire memiliki wewenang mengatur masalah ekonomi, sosial, politik, pertahanan keamanan, dan keagamaan. Karena setiap anggota memiliki wewenang yang sama, terjadi persaingan dalam pemerintahan yang menimbulkan krisis kewibawaan, korupsi, dan runtuhnya kepercayaan rakyat. Dalam keadaan demikian, muncul seorang tokoh militer yang terkenal, yaitu Napoleon Bonaparte yang melakukan pembenahan terhadap pemerintahan Prancis.
5.Tahap Konsulat (1799 - 1804)
Pada tahap ini terbentuklah Pemerintahan Konsulat, yaitu pemerintahan yang dipimpin oleb tiga orang konsul: Napoleon Bonaparte, Emmanuel Joseph Seiyes, dan Roger Ducos. Namun dalam perjalanannya, Napoleon menyingkirkan teman-temannya, menjadi satu-satunya anggota konsulat dan mengangkat dirinya menjadi konsul seumur hidup.
6.Tahap Kekaisaran (1804 - 1815)
Republik Prancis berubah menjadi bentuk kekaisaran. Pada tahun 1803, Napoleon Bonaparte diangkat menjadi kaisar atas putusan sidang Dewan Legistatif. Penobatannya dilakukan pada tanggal 2 Desember 1804 oleh Paus Pius VII.
C. DAMPAK REVOLUSI PRANCIS
1. Bidang Politik
- Sistem pemerintahan Prancis yang semula monarki absolut menjadi sistem pemerintahan yang demokratis
- Hak Asasi Manusia mulai diakui dan dihormati di Prancis
- Konstitusi atau undang-undang dasar merupakan kekuasaan yang tertinggi
- Muncul ide-ide republik, suatu bentuk pemerintahan yang melayani kepentingan umum, dan prinsip-prinsip yang membangkitkan jiwa persatuan rakyat Prancis.
2. Bidang Ekonomi
- Petani Prancis menjadi pemilik tanah kembali
- Penghapusan pajak feodal
- Penghapusan Gilde
- Timbulnya industri besar
3. Bidang Sosial
- Dihapuskannya feodalisme
- Adanya susunan masyarakat yang baru
- Adanya pendidikan dan pengajaran yang merata untuk semua lapisan masyarakat
*) Adapun akibat atau dampak Revolusi Prancis terhadap dunia, termasuk dalam perjuangan pergerakan bangsa Indonesia, sebagai berikut:
- Penyebaran ide liberalisme
- Adanya penyebaran paham demokrasi di tengah kehidupan bernegara
- Berkembangnya ide nasionalisme
Tags
Sejarah