Unsur Kebudayaan Universal Sulawesi


A. Bahasa

Di Sulawesi menurut rumpun bahasa. Bahasa-bahasa di Sulawesi antara lain sebagai berikut:

1. Rumpun bahasa Celebic
Terdiri dari 64 bahasa, lima diantaranya:
  • Andio
  • Bada 
  • Bahonsuai
  • Balaesang 
  • Balantak


2. Rumpun bahasa Filiphina
Terdiri dari seluruh bahasa di Filiphina, bahasa di Sulawesi Utara, dan sebagian bahasa di Palawan, lima diantaranya yaitu:
  • Bantik 
  • Bintauna 
  • Bolango
  • Buol 
  • Gorontalo 


3. Rumpun bahasa Melayik
Sebagian besar bahasa di Malaysia di Semenanjung, Sumatera, dan Kalimantan termasuk dalam rumpun ini. Bahasa tersebut diantaranya:
  • Melayu makasar 
  • Melayu manado


4. Rumpun bahasa Sama Bajau
Dipertuturkan oleh suku Bajau, Sama, dan Yakan. Bahasa suku bajau yaitu Bajau indonesia.

5. Rumpun bahasa Sulawesi Selatan
Meliputi seluruh bahasa Sulawesi bagian selatan dan sebagian bahasa di Kalimantan, antara lain:
  • Aralle – tabulahan 
  • Bentong 
  • Budong – budong
  • Bugis
  • Bonerate  


B. Sistem Teknologi

1. Provinsi Sulawesi Selatan
  • Rumah Adat Tongkonan
  • Pakaian Adat Tradisional Bodo
  • Tari Kipas
  • Senjata Badik

Masyarakat suku Bugis, Makassar, dan Mandar di Provinsi Sulawesi Selatan mengangkat Badik atau Badek sebagai senjata tradisionalnya. Badik adalah pisau bermata tunggal yang bentuknya asimetris seperti keris dengan bilah berhias pamor. 

Dahulu Badik digunakan para petani untuk berburu atau membunuh hewan hutan yang merusak tanamannya. Pada perkembangannya, ia juga digunakan sebagai sarana perlindungan diri bagi mereka yang sering merantau. 

Seperti diketahui, orang Bugis adalah orang yang dikenal sangat gemar merantau. Dengan menyematkan Badik di pinggangnya, mereka akan merasa terlindungi meski masuk ke wilayah kampung yang asing. 

Sebagai senjata tradisional Sulawesi Barat, Badik sendiri ada beberapa jenis, di antaranya Badik Raja, Badik Lagecong, Badik Luwu, dan Badik Lompo Battang. 

2.  Provinsi Sulawesi Tengah
  • Rumah Adat Pewaris Tambi
  • Pakaian Adat Tradisional Nggembe
  • Tari Pule Clinde, Tari Lumense
  • Senjata Tradisional Pasatimpo. 

Senjata tradisional yang berasal dari Sulawesi Tengah bernama Pasatimpo. Pasatimpo adalah senjata tikam sejenis keris dengan bagian tangkai pegangan yang bengkok ke bawah. 

Dahulu, Pasatimpo memiliki banyak kegunaan, misalnya untuk memotong hewan buruan, mencari kayu bakar, atau sebagai sarana perlindungan diri. 

Selain itu, karena dipercaya memiliki kekuatan magis, ia juga digunakan sebagai pengusir roh jahat dalam tari-tarian penyembuh. 

Kini, seiring kemajuan zaman, Pasatimpo cenderung lebih sering digunakan sebagai aksesoris pakaian adat. Para penari tradisional menggunakannya dengan mengikatkan senjata tersebut di pinggang kirinya.

3.  Provinsi Sulawesi Tenggara
  • Rumah Adat Buton
  • Pakaian Adat Tradisional Suku Tolaki
  • Tari Buton
  • Senjata Keris 

Orang-orang suku Buton di Sulawesi Tenggara mengenal Keris sebagai senjata tradisionalnya. Keris Buton memiliki kesamaan bentuk dan fungsi seperti keris pada umumnya. Akan tetapi, senjata khas Sulawesi Tenggara ini lebih kental dengan ornamen warna keemasan. 

Selain itu, tambahan pamor pada bilahnya juga cukup banyak dengan pola geometris. Pada bagian pegangan yang terbuat dari kayu, keris ini dilengkapi dengan ukiran berbentuk manusia. 

Keris Buton dulunya hanya dikenal oleh kalangan kerajaan, namun kini ia lebih sering digunakan sebagai aksesoris yang mempercantik tampilan seorang pengantin pria saat mengenakan pakaian adat.

4. Provinsi Sulawesi Utara
  • Rumah Adat Pewaris
  • Pakaian Adat Tradisional Kulavi (Donggala)
  • Tari Maengket
  • Senjata Tradisional Bara Sangihe

Masyarakat suku Sangihe di Sulawesi Utara mempunyai senjata tradisional yang bernama pedang Bara Sangihe. Senjata ini terbilang unik karena bentuknya yang menyerupai bentuk buaya. Bagian ujung bilah pada pedang ini bercabang dengan gerigi-gerigi yang menyerupai mulut buaya. Ujung yang bercabang juga terdapat di bagian tangkai pegangannya yang terbuat dari kayu. 

Pedang Bara Sangihe dulunya adalah senjata yang digunakan salah satu pahlawan Nasional dari Sulawesi Utara, yaitu Hengkeng U Nang. Pahlawan yang lahir di tahun 1590 ini dikenal sebagai seorang yang mahir memainkan pedang. Pedang Bara Sangihe sendiri diyakini mulai ada pada zamannya.

5. Provinsi Gorontalo
Senjata Tradisional Gorontalo Senjata tradisional Gorontalo bernama Wamilo. Wamilo adalah sebuah senjata yang bentuknya menyerupai golok, tapi ujung bilahnya agak melengkung sedikit ke arah bawah. Senjata ini biasanya diselipkan pada pria pada sarung yang dikenakan di pinggangnya.

Ia hanya digunakan sebagai sarana perlindungan diri saat bekerja di kebun atau saat berburu di hutan. 

Selain Wamilo, terdapat beberapa senjata tradisional lainnya dari masyarakat Gorontalo yaitu Bituo (sejenis keris), Badik, Sabele (sejenis parang), dan Travalla.

6. Provinsi Sulawesi Barat
  • Tarian Tradisional Tari Patuddu, Tari Kondo Sapata, Tari Kipas.
  • Rumah Adat Rumah Tongkonan
  • Suku terdiri dari suku Mandar, Mamuju, Bugis, dan Mamasa

Sulawesi Barat adalah provinsi pecahan Sulawesi Selatan yang terbentuk sejak tahun 2000 silam. Provinsi ini dihuni oleh masyarakat suku Mandar dan Bugis sebagai entitas terbesarnya. 

Oleh karena itu, budaya masyarakat provinsi ini juga tidak jauh berbeda dengan budaya masyarakat Sulawesi Selatan. Salah satu buktinya adalah kepopuleran Badik sebagai senjata tradisionalnya. 

Badik Sulawesi Barat dan Badik Sulawesi Selatan tidak memiliki perbedaan signifikan, baik dari segi bentuk, hiasan, maupun dari nilai fungsi yang dimilikinya.

C. Mata Pencaharian Hidup

Karena masyarakat Bugis tersebar di dataran rendah yang subur dan pesisir, maka kebanyakan dari masyarakat Bugis hidup sebagai petani dan nelayan. Mata pencaharian lain yang diminati orang Bugis adalah pedagang. Selain itu masyarakat Bugis juga mengisi birokrasi pemerintahan dan menekuni bidang pendidikan.

D. Organisasi Sosial

1. Makassar Berkebun
Komunitas ini mampu menciptakan lahan hijau di tengah kota Makassar yang juga memberikan manfaat bagi komunitas sekitar. Adapun kegiatan mereka seperti menanam sayuran dan buah-buahan, berkebun dan panen bersama teman-teman dan keluarga. Hal ini mampu mengurangi emisi gas terutama gas karbondioksida dimana tanaman-tanaman ini akan menyerap gas tersebut.

2. Mangrove Action Project-Indonesia
Lembaga nirlaba ini berfokus pada upaya konservasi kawasan mangrove dengan menggunakan pendekatan terintegrasi konservasi daerah aliran sungai (DAS) hulu-hilir melalui kegiatan-kegiatan edukasi, pengembangan masyarakat, pengembangan matapencaharian alternatif yang berkelanjutan, rehabilitasi kawasan mangrove dan pengelolaan sumberdaya alam berbasis komunitas.

3. Komunitas Sepeda Mamminasata 
Walaupun klub ini adalah pecinta sepeda yang salah satunya merupakan tapi komunitas ini mampu memberikan inspirasi dalam memasyarakatkan penggunaan sepeda dalam rangka mengurasi polusi gas dimana polusi kendaraan juga salah satu penyumbang terjadinya pemanasan global,terjadi efisensi energi,menuju kota yang lebih humanis dan meningkatkan derajat kesehatan.

4. Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI) Regional Sulawesi Selatan
Organisasi ini mampu mengajak pemuda untuk mencintai lingkungannya, mengedukasi generasi muda untuk peka dan peduli terhadap isu lingkungan di Indonesia,menjadi wadah dan fasilitator bagi generasi muda Indonesia yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan mampu menciptakan gerakan hijau nasional yang nyata dan berkelanjutkan.

5. Satuan Konservasi Maritim Universitas Hasanuddin
Organisasi ini terdiri dari mahasiswa-mahasiswa fakultas Teknik Universitas Hasanuddin dimana kegiatannya tidak hanya berbasis kemaritiman tetapi isu-isu lingkungan tak luput dari perhatian mereka semisal konservasi terumbu karang dan penanaman pohon

6. Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sulawesi Selatan
WALHI didirikan sebagai reaksi dan keprihatinan atas ketidakadilan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan sumber-sumber kehidupan, sebagai akibat dari paradigma dan proses pembangunan yang tidak memihak keberlanjutan dan keadilan. WALHI merupakan forum kelompok masyarakat sipil yang terdiri dari organisasi non-pemerintah (LSM/Ornop/NGO), Kelompok Pecinta Alam (KPA) dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).

7. Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup ( PPLH) Puntundo
PPLH merupakan lembaga Non Pemerintah yang bergerak di bidang Pendidikan Lingkungan Hidup Non Formal, yang secara legal berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Lingkungan Hidup Puntondo (YPLHP).Terbentuknya PPLH di Sulawesi Selatan dilatarbelakangi oleh rasa kepedulian terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi begitu cepat dan keberadaannya tidak lepas dari peran serta dan dukungan masyarakat, LSM, Universitas, sekolah-sekolah, pemerintah dan individu.

8. Rumah Hijau Denassa
Rumah Hijau Denassa (RHD) merupakan rumah tinggal keluarga Denassa. Dibangun pada tahun 2007 di atas lahan seluas satu ha. Selain rumah tinggal RHD juga diihtiarkan menjadi tempat konservasi tanaman, hewan, percontohan tanaman investasi keluarga, dan tempat pembelajaran bersama. RHD dilengkapi dengan Perpustakaan Denassa, biogas, Wifi, dan tempat terbuka untuk berbagai aktifitas.

E. Sistem Pengetahuan

1. Pengetahuan tentang Flora
Pengetahuan tentang flora sudah tentu merupakan salah satu dasar bagi kehidupanmanusia dalam masyarakat kecil, terutama jika mata pencaharian hidupnya dari bertani,namun tak menutup kemungkinan juga bagi masyarakat dengan mata pencaharian lainnyaikut merasa perlu memiliki pengetahuan tentang flora dalam rangka mengobati penyakit, bumbu rempah-rempah untuk makan, upacara keagamaan, ilmu dukun, racun senjata, danlan sebagainya.

Orang Bugis juga banyak memanfaatkan tumbuhan untuk mengobati penyakit, contohnya pemanfaatan Kasumba / Kesumba Bugis (sejenis pucuk bunga) untuk mengobati cacar air,dalam pengetahuan mereka kesumba ini ada dua jenis, yaitu cippe lamacui (sejenis tanaman benalu yang menempel di tanaman besar) dan putik kuma-kuma (putik / bungaseperti teratai tapi tumbuhnya di daratan).

2. Pengetahuan tentang Fauna
Orang Bugis sudah mengenal olahan fauna untuk dijadikan makanan khas mereka,contohnya olahan ikan mentah untuk dijadikan makanan yang lebih dikenal dengan istilah  lawa bale,  jenis makanan ini mirip dengan sushi di Jepang.Lawa bale terdiri dar iikan mentah yang sudah dipisahkan dari tulang dan kepalanya yang dicampurkan dengan parutan kelapa.

F. Religi

Penduduk Sulawesi Tengah sebagian besar memeluk agama Islam. Tercatat pada sensus tahun 2015, 76.37% penduduknya memeluk agama Islam, 16.58% memeluk agama Kristen Protestan, 4.45% memeluk agama Hindu, Katolik sebanyak 1.85%, serta Budha 0.74%. 

Islam disebarkan di Sulawesi Tengah oleh Datuk Karama dan Datuk Mangaji, ulama dari Sumatera Barat; yang kemudian diteruskan oleh Al Alimul Allamah Al-Habib As Sayyed Idrus bin Salim Al Djufri, seorang guru pada sekolah Alkhairaat dan juga diusulkan sebagai Pahlawan nasional. Salah seorang cucunya yang bernama Salim Assegaf Al Jufri menduduki jabatan sebagai Menteri Sosial saat ini.

Agama Kristen pertama kali disebarkan di kabupaten Poso dan bagian selatan Donggala oleh misionaris Belanda, A.C Cruyt dan Adrian. Meskipun masyarakat 

Sulawesi Tengah mayoritas beragama Islam, namun tingkat toleransi beragama sangat tinggi dan semangat gotong-royong yang kuat merupakan bagian dari kehidupan masyarakat

G. Kesenian Dan Khas Budaya Sulawesi

Berikut 10 Jenis Kesenian dan budaya asli Sulawesi:

1. Tari Paduppa Bosara
Tari Padupa Bosara merupakan sebuah tarian yang mengambarkan bahwa orang bugis kedatangan atau dapat dikatakan sebagai tari selamat datang dari Suku Bugis. 

Orang Bugis jika kedtangan tamu senantisa menghidangkan bosara sebagai tanda kehormatan.

2. Tari Pakarena
Tari Pakarena Merupakan tarian khas Sulawesi Selatan, Nama Pakarena sendiri di ambil dari bahasa setempat, yaitu karena yang artinya main. Tarian ini pada awalnya hanya dipertunjukkan di istana kerajaan, namun dalam perkembangannya tari Pakarena lebih memasyarakat di kalangan rakyat.

3. Tari Ma’badong
Tari Ma’badong hanya diadakan pada saat upacara kematian. Penari membuat lingkaran dengan mengaitkan jari-jari kelingking, Penarinya bisa pria atau bisa wanita. Mereka biasanya berpakaian serba hitam, namun terkadang memakai pakaian bebas karena tarian ini terbuka untuk umum.

4. Tarian Pa’gellu
Tari Pagellu merupakan salah satu tarian dari Tana Toraja yang di pentaskan pada acara pesta tambu Tuka, Tarian ini juga dapat ditampilkan untuk menyambut patriot atau pahlawan yang kembali dari medan perang dengan membawa kegembiraan.

5. Tari Mabbissu
Tari Mabissu merupakan tarian bissu yang biasanya dipertunjukkan ketika upacara adat. Para penarinya bissu (orang yang kebal) yang selalu mempertontokan kesaktian mereka dalam bentuk tarian komunitas bissu bisa kita jumpai didaerah pangkep sigeri sulawesi selatan.

6. Tari Kipas
Tari kipas Merupakan tarian yang memrtunjukan kemahiran para gadis dalam memainkan kipas dengan gemulai alunan lagu

7. Gandrang Bulo
Gandrang Bulo merupakan sebuah pertunjukan musik dengan perpaduan tari dan tutur kata. Nama Gandrang bulo sendiri diambil dari perpaduan dua suku kata, yaitu gendang dan bulo, dan jika disatukan berarti gendang dari bambu. Ganrang Bulo merupakan pertunjukan kesenian yang mengungkapkan kritikan dan dikemas dalam bentuk lelucon atau banyolan.

8. Kecapi 
Kecapi Merupakan sala satu alat musik petik tradisional Sulawesi Selatan, khusunya suku Bugis. Baik itu Bugis Makassar ataupun Bugis Mandar. Menurut sejarahnya kecapi ditemukan atau diciptakan oleh seorang pelaut sehingga betuknya menyerupai perahu. Kecapi, biasanya ditampilkan sebagai musik pengiring pada acara penjemputan para tamu pada pesta perkawinan, hajatan, bahkan hiburan pada hari ulang tahun.

9. Gendang
Gendang merupakan sala satu alat musik perkusi yang mempunyai dua bentuk dasar, yakni bulat panjang dan bundar mirip seperti rebana.

10. Suling
Suling bambu terdiri dari tiga jenis, yaitu: Suling Panjang (Suling Lampe) yang memiliki lima lubang nada dan jenis suling ini telah punah. Suling calabai (siling ponco) suling jenis ini sering dipadukan dengan biola, kecapi dan dimainkan bersama penyanyi. Suling dupa Samping (musik bambu) musik bambu masih sangat terpelihara biasanya digunakan pada acara karnaval atau acara penjemputan tamu.

Dava

Hanya seorang manusia biasa yang hobi nonton film dan main game

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form