Masa Penjajahan Belanda Di Indonesia

Hai semuanya!
Kali ini saya akan membahas tentang masa pemerintahan Belanda di Indonesia mulai dari perjalanan Belanda hingga sampai ke Indonesia sampai masa berakhirnya penjajahan Belanda di indonesia.

Belanda menjajah Indonesia selama kurang lebih 3,5 abad/350 tahun dan mengakibatkan rakyat Indonesia banyak yang menderita,lalu bagaimana perjalanan Belanda hingga bisa sampai ke Indonesia dan menjajah negara Indonesia?

A. Perjalanan Belanda Hingga Sampai Ke Indonesia



Belanda datang ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah. Beberapa ekspedisi dilakukan oleh Belanda agar sampai ke Indonesia.

Ekspedisi pertama dilakukan oleh Barents pada tahun 1594 yang mencoba berlayar untuk mencari dunia timur melalui daerah kutub utara karena ia percaya bahwa bumi itu bulat jadi walaupun berlayar ke utara atau ke barat maka akan sampai ke timur. 

Namun ia gagal melanjutkan perjalanan karena kapalnya terperangkap es di kutub utara. Barents lalu berhenti di pulau yang bernama Novaya Zemlya. Barents kemudian meninggal ketika perjalanan pulang ke Belanda.

Ekspedisi kedua dilakukan oleh Cornelis de Houtman bersama dengan Piter de Keyser pada tahun 1595. Mereka berlayar untuk mencari rempah rempah ke dunia timur. Cornelis de Houtman dan Peter de Keyser memilih rute yang digunakan oleh Portugis. 

Mereka kemudian sampai di Banten pada tahun 1596. Kehadiran Cornelis de Houtman di Banten disambut baik oleh rakyat Banten karena tujuan mereka hanya berdagang. Namun kemudian,Cornelis de Houtman mencoba untuk memonopoli perdagangan di Banten. 

Karena sifatnya yang kasar terhadap rakyat Banten, rakyat Banten kemudian mengusir Cornelis de Houtman dan armadanya. Cornelis de Houtman pun akhirnya kembali ke Belanda.

Ekspedisi ketiga dilakukan oleh van Heemskerck pada tahun 1598. Van Heemskerck dan armadanya mendarat di Banten dan disambut oleh rakyat Banten karena Van Heemskerck lebih bersahabat dengan rakyat Banten. 

Belanda kemudian memulai perdagangannya hingga sampai ke timur menuju Maluku pada tahun 1599 dibawah pimpinan Jacob Van Neck. Belanda disambut baik oleh rakyat maluku karena pada saat itu Maluku sedang konflik dengan Portugis.

B. Munculnya VOC


VOC adalah persekutuan dagang Belanda yang diprakarsai oleh Pangeran Maurits dan Johan van Oldenbarnevelt. VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) dibentuk pada tahun 1602 yang bertujuan untuk melancarkan usaha Belanda untuk melakukan monopoli perdagangan.

Tujuan Didirikannya VOC

  1. Menjaga persaingan dengan bangsa lain
  2. Menghindari persaingan antar pedagang Belanda
  3. Membantu dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol.
  4. Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dengan negara lain.

Kebijakan-Kebijakan VOC

  1. Pelayaran Hongi adalah misi pelayaran Belanda untuk mengawasi dan menangkap pedagang pribumi yang berusaha menjual rempah rempah ke pedagang yang bukan Belanda.
  2. Contingenten adalah kewajiban rakyat untuk membayar pajak berupa hasil bumi.
  3. Verplichte Leverantien adalah perjanjian dengan raja raja yang kalah perang untuk menyerahkan hasil bumi yang dibutuhkan oleh VOC.
  4. Ekstirpasi adalah penebangan tanaman rempah rempah yang dianggap over produksi agar harganya stabil.

Hak-Hak Istimewa VOC

  1. Memonopoli perdagangan.
  2. Mendirikan benteng.
  3. Mencetak dan mengedarkan uang.
  4. Mengangkat dan memberhentikan pegawai.
  5. Mengadakan perjanjian dengan para raja.
  6. Mengangkat dan memberhentikan penguasa setempat.
  7. Memiliki tentara untuk melindungi diri.

Jenderal-Jenderal VOC

1) Pieter Both (1610-1614)

Kebijakan-kebijakan:
  1. Mendirikan pos perdagangan di Banten dan Jayakarta.
  2. Membuat markas besar VOC di Ambon.
  3. Menaklukkan pulau Timor
  4. Mengadakan perjanjian dengan Maluku.
  5. Mengusir Spanyol dari Tidore.

2) Jenderal Gerrard Reynts (1614-1615)

Jenderal Gerrard Reynts hanya menjabat sebagai jenderal VOC kurang dari 1 tahun. Ia lalu digantikan oleh gubernur jenderal Laurents Reael.

3) Jenderal Laurents Reael (1615-1619)

Kebijakan-kebijakan:
  1. Membangun gedung Mauritius yang berlokasi di dekat sungai Ciliwung.

4) Jan Pieterzoon Coen/JP Coen (1619-1623)

Kebijakan-kebijakan:
  1. Memindahkan markas besar VOC dari Ambon ke Batavia.
  2. Mengubah nama Jayakarta menjadi Batavia.
  3. Mengusir orang Inggris dari Pulau Run.
  4. Memonopoli perdagangan Cengkeh dan Pala di Maluku.

5) Pieter De Carpentier (1623-1627)

Jenderal VOC ini berkuasa pada tahun 1623-1627. Pada tahun 1627 Belanda meminta JP Coen untuk kembali ke Batavia dan menyebabkan kekuasaan Pieter de Carpentier digantikan oleh JP Coen sehingga JP Coen menjadi gubernur VOC untuk yang kedua kalinya.

Faktor penyebab VOC bangkrut

VOC bangkrut pada tahun 1799 yang disebabkan oleh 2 faktor, yaitu:

Faktor Internal

  1. Banyak pegawai VOC yang korupsi.
  2. Banyak pegawai VOC yang tidak cakap.
  3. Banyaknya hutang VOC akibat adanya perlawanan rakyat Indonesia maupun Inggris.
  4. Kemerosotan moral pengusaha akibat monopoli perdagangan.
  5. Tidak berjalannya verplichte leverantie (penyerahan wajib) dan preanger stelsel (aturan priangan) untuk mengisi kas VOC yang kosong.

Faktor Eksternal

  1. Belanda dikuasai oleh perancis pada tahun 1795 dibawah pimpinan Napoleon Bonaparte.

C. Perlawanan rakyat Indonesia terhadap Belanda

1. Perlawanan rakyat Maluku menentang VOC

Perlawanan rakyat Maluku disebabkan karena Belanda memasuki wilayah Maluku dan mengusir Portugis di Ambon pada tahun 1605. Perlawanan ini dipimpin oleh Kakiali, Kapten Hitu, Teluka Besi, Saidi, Sultan Jamaludin dan Pangeran Nuku dari Tidore. 

Perlawanan dari Kakiali dan Kapten Hitu membuat kedudukan VOC menjadi terancam di Maluku. Kemudian, gubernur jenderal van Diemen dari Batavia datang ke Maluku dan akan memberi hadiah bagi yang dapat membunuh Kakiali.

Perlawanan selanjutnya dipimpin oleh Sultan Jamaludin, namun pada tahun 1799 ia ditangkap VOC dan dibuang ke Srilanka dan yang menggantikannya adalah Putra Alam yang bersahabat dengan VOC. Inilah yang menyebabkan rakyat Tidore mengakui pangeran Nuku (putra Sultan Jamaludin) sebagai sultan Tidore.

Pangeran nuku berhasil mengadu domba VOC dengan INggris yang sama sama memperebutkan Maluku. Tetapi Belanda akhirnya menguasai Tidore setelah Pangeran Nuku wafat pada tahun 1805.

2. Perlawanan Sultan Agung melawan VOC

Sultan Agung melawan VOC karena cita-cita Sultan Agung yaitu menyatukan Pulau Jawa dibawah kekuasaan Mataram terhalang oleh kedudukan VOC di Batavia. 

Sultan Agung melakukan penyerangan ke Benteng Holandia di Batavia. Penyerangan tersebut dilakukan 2 kali, antara lain:
  • Perlawanan tahun 1628. Perlawanan ini dipimpin oleh Tumenggung Bahureksa. Namun,serangan ini gagal karena kekurangan bahan pangan dan kalah dalam persenjataan.
  • Perlawanan tahun 1629. Searangan ini gagal karena VOC membakar lumbung padi yang digunakan untuk persediaan perang di daerah Tegal dan Cirebon.

3. Perlawanan Sultan Hasanudin melawan VOC

Perlawanan Sultan Hasanudin muncul karena VOC mencoba memonopoli perdagangan rempah rempah di Makassar. Untuk menghadapi perlawanan tersebut, VOC meminta bantuan Aru Palaka (Raja Bone).

Kekalahan Sultan Hasanudin disebabkan karena Sultan Hasanudin harus menandatangani Perjanjian Bongaya pada tahun 1667 yang berisi:
  1. Makassar melepas semua daerah kekuasaannya.
  2. VOC memonopoli perdagangan di Makassar.
  3. Makassar harus mengganti kerugian perang.
  4. Didirikan benteng-benteng di Makassar.
  5. Aru Palaka diakui sebagai Raja Bone.

Dengan adanya perjanjian Bongaya tersebut, Belanda akhirnya dapat menguasai Makassar.

4. Perlawanan Rakyat Banten kepada VOC

Perlawanan Rakyat Banten dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa. Karena kegigihannya dalam melawan Belanda, Belanda kemudian menggunakan politik adu domba untuk mencari kelemahan Sultan Ageng Tirtayasa.

Anak dari Sultan Ageng Tirtayasa yaitu Sultan Haji mencoba merebut kekuasaan ayahnya dibantu oleh Belanda. Akhirnya, pada tahun 1628, Sultan Ageng menyerah kepada VOC dan kepemimpinannya digantikan oleh Sultan Haji. Ketika Sultan Haji berkuasa, Kerajaan Banten harus menandatangani perjanjian dengan VOC sebagai balas jasa.

5. Perang Banjar

Perang Banjar dipimpin oleh Pangeran Hidayat dan Pangeran Antasari. Perang Banjar terjadi karena dilatarbelakangi oleh beberapa hal, antara lain:
  • Belanda memonopoli perdagangan di Banjar.
  • Belanda campur tangan dalam urusan istana di Banjar.
  • Belanda ikut menguasai Banjar.
  • Belanda tidak menghormati adat-istiadat di Banjar.
Oleh karena sebab diatas, perang Banjar kemudian terjadi. Namun perlawanan tersebut berhasil dipatahkan oleh Belanda dengan ditangkapnya Pangeran Antasari dan Pangeran Hidayat oleh Belanda.

6. Perlawanan Pangeran Diponegoro

Perlawanan ini berlangsung pada tahun 1825-1830. Sebab-sebab perlawanan Pangeran Diponegoro adalah sebagai berikut:

Sebab Umum
  1. Kekuasaan dan wilayah kerajaan Mataram semakin sempit karena Belanda.
  2. Timbul penderitaan dan kesengsaraan karena adanya pajak di Mataram.
  3. Berkembangnya budaya barat membuat para kaum ulama kecewa.
  4. Belanda ikut campur dalam urusan kerajaan.
  5. Bangsawan tidak diperkenankan menyewakan tanah.

Sebab Khusus
  1. Belanda membuat jalan yang melewati makam leluhur Pangeran Diponegoro di Tegalrejo.
  2. Belanda kewalahan dalam menghadapi Pangeran Diponegoro karena Pangeran Diponegoro menggunakan taktik gerilya. Oleh karena itu, Belanda mengangkat Jenderal De Kock untuk memimpin pasukan dengan siasat Benteng Stelsel.
Perlawanan ini berakhir karena Pangeran Diponegoro dijebak Jenderal De Kock ketika melakukan perundingan di Kedu yang menyebabkan Pangeran Diponegoro diasingkan ke Batavia.

Dava

Hanya seorang manusia biasa yang hobi nonton film dan main game

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form